LAMPUNG SELATAN, Lantangnews.co–Pasca banjir yang terjadi Oktober tahun lalu, ruas jalan penghubung antar kecamatan yang rusak di Desa Banyumas, Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan, tidak kunjung diperbaiki.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun lantangnews.com, kerusakan jalan penghubung paling parah ruas Sukamaju – Bendajaya – Tasik sepanjang sekitar 7 KM.
Ruas jalan yang menghubungkan Kecamatan Candipuro – Way Sulan itu sudah di underlah sejak tahun 1999 silam.
Sejak saat itu, ruas jalan penghubung tersebut tidak pernah ada peningkatan kualitas dan perbaikan yang dilakukan pemerintah Kabupaten Lampung Selatan.
Padahal jalan penghubung antar kecamatan itu sangat vital bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat sekitar.
“Jalan ini sangat vital, karena akses masyarakat beraktivitas,” ujar Juwano (49) warga setempat, Senin (13/3/2023).
Aktivitas masyarakat untuk ke kebun, sawah, sekolah maupun ke ladang melalui jalan yang kondisinya semakin hari tambah rusak hampir di semua titik.
“Tiap hari di lalui dari jalan kaki, naik sepeda, motor maupun mobil, lama-lama pasti rusak,” kata dia.
Kondisi kerusakan jalan underlah semakin rusak akibat banjir yang melanda di daerah setempat pada bulan Oktober tahun 2022 lalu.
“Ada sekitar seminggu jalan ini terendam banjir,” ujarnya.
Masyarakat sekitar berharap dilakukan peningkatan dan perbaikan jalan penghubung yang sudah puluhan tahun tidak tersentuh pemerintah daerah.
“Sudah sepatutnya di perbaiki, karena jalan kalau jalan ini bagus, perekonomian masyarakat terdongkrak,” kata Latif (33) warga lainnya.
Untuk mendukung program pemerintah pusat dalam rangka pemulihan ekonomi nasional dan ketahanan pangan, peran jalan yang bagus sudah menjadi prioritas untuk mendukung itu semua.
“Apalagi pemerintah pusat dan daerah sudah mencanangkan pemulihan ekonomi nasional, harusnya segera diperbaiki,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Desa Banyumas Syai’un Spd, MSi menjelaskan kerusakan jalan penghubung sudah menjadi keluhan masyarakat sekitar.
“Hampir setiap hari, masyarakat protes jalan yang rusak agar diperbaiki,” kata dia.
Sayangnya, tuntutan masyarakat untuk diperbaiki terganjal dengan status jalan underlah, sehingga tidak bisa diperbaiki menggunakan Dana Desa (DD).
“Ada juga yang protes kok tidak diperbaiki pakai Dana Desa,” katanya.
Sedangkan perbaikan jalan penghubung antar dusun yang menggunakan Dana Desa sudah mencapai 80% terealisasi di Desa Banyumas.
“Tinggal jalan di Dusun Tasik, kalau yang lain sudah cor beton semua,” kata dia.
(Andra)